SURABAYA – Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar kegiatan Indonesia Chemical Reaction Car Competition 2023 (ICRCC 2023) yang berhasil meloloskan 15 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia pada tahap final. Setelah dua tahun diselenggarakan secara daring akibat pandemi, ajang kompetisi tahunan ini kembali diselenggarakan secara luring di Gedung Pusat Robotika ITS, Sabtu (13/5).
Ketua Pelaksana ICRCC 2023 Qurratul Ain Farahiyah menyampaikan bahwa tahun ini merupakan kali pertama ICRCC diselenggarakan secara luring setelah adanya re-branding pada tahun 2021. ICRCC adalah kompetisi mobil prototype berbahan reaksi kimia yang merupakan rangkaian kegiatan akbar tahunan Chemical Engineering Innovation Festival (Chernival) ITS. “Selain membuat mobil reaksi kimia yang beremisi rendah, peserta ditantang untuk menjalankan mobilnya di track pada tahap race day, ” papar Farah, sapaan akrabnya.
Baca juga:
UKM Biru Flying Club UMM Di Lanud Abd Saleh
|
Lebih lanjut, Farah mengungkapkan, seharusnya terdapat 18 tim yang memasuki tahap final ini. Namun, adanya masalah finansial yang dialami oleh tiga tim menyisakan 15 tim untuk bertarung di tahap final. Pada ICRCC 2023, ITS mengirimkan dua tim perwakilannya, yaitu Spektronics 23 dan Spektronics 24. Kemudian, Universitas Sebelas Maret (UNS) menjadi perguruan tinggi dengan perwakilan terbanyak sebanyak tiga tim, yakni Balapan Cakra, Balapan Arjuna, dan Balapan Akira.
Tim Veloxymic 4.0 dari Itenas Bandung saat melajukan mobilnya pada track race di tahap race di ajang ICRCC ITS 2023
Sebelum tahap race dilakukan, terdapat tahap Test Run, di mana setiap tim diberikan waktu untuk memperhitungkan seberapa banyak bahan kimia yang dibutuhkan agar mobil tersebut dapat melaju dan berhenti dengan sendirinya. Pada tahap race day, setiap tim diberikan kesempatan dua kali untuk melajukan mobilnya. Nilai yang diambil adalah nilai terbaik dari dua kali percobaan tersebut.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, bentuk track race yang digunakan pada tahun ini adalah trapesium. Dengan panjang lintasan 10 meter dan garis toleransi 1, 5 meter, setiap mobil yang diberikan beban 800 gram diharuskan untuk melaju sampai ke garis finish. Penilaian diukur dari jarak mobil berhenti ke garis finish dan titik tengah track secara vertikal. “Namun, apabila mobil melewati garis track atau garis toleransi, maka tim tersebut akan terkena diskualifikasi, ” terang mahasiswi angkatan 2021 ini.
Tim Balapan Cakra dari UNS saat menyiapkan bahan reaksi kimia yang digunakan untuk tahap race pada ICRCC 2023 yang digelar Departemen Teknik Kimia ITS
Di hasil akhir race day ICRCC 2023, Tim Veloxymic 4.0 dari Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung berhasil unggul dengan raihan 98, 73 poin, disusul dengan Tim Atom Nawasena dari Universitas Brawijaya dengan catatan 98, 51 poin, dan pada urutan ketiga dipegang oleh Tim Spektronics 23 dari ITS dengan nilai 98, 3 poin. Namun, raihan poin tersebut bukan merupakan pemenang juara umum karena belum diakumulasikan dengan nilai-nilai dari tahap sebelumnya.
Farah menjelaskan, selain pemenang juara 1 sampai 5, terdapat beberapa kategori pemenang pada ICRCC 2023. Kategori tersebut, yakni Best Poster, Best Profile Video, Best Presentation, Most Eco-Friendly Car, dan Most Consistent Performance. Most Performance Consistent adalah konsistensi jarak mobil melaju dari dua kali percobaan race pada tahap race day. “Para pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai, piala atau piagam, dan sertifikat, ” ujar Farah. (HUMAS ITS)
Reporter: Muhammad Aulia Zikra