SURABAYA - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar budget expo dan koordinasi program prioritas di penghujung tahun 2022, Jum’at (30/12/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Al Ghazali Lt.7 gedung FEBI tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan, mulai dari Dekan, wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan, Ketua dan Sekretaris Program studi, Ketua Laboratorium, Koordinator TU, dan sub koordinator bidang akademik, keuangan, dan umum.
Kegiatan dibuka langsung oleh Dekan FEBI, Bapak Dr. Sirajul Arifin, S.Ag., S.S., M.E.I. Pada pembukaan singkatnya, Dekan berpesan bahwa budget expo yang dilakukan ini merupakan bagian dari bentuk akuntabilitas lembaga kepada seluruh stakeholder internal, khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Selain budget expo, FEBI dalam menatap tahun 2023 harus menyiapkan diri untuk pelaksanaan program prioritas. “Program prioritas di tahun depan, tentu harus berpijak pada inovasi fakultas yang ada pada saat ini, seperti misalnya, fakultas akan mengembangkan pusat studi perpajakan dan pusat studi ekonomi digital di tahun 2023”, ujar Sirajul Arifin.
Pak Siraj sapaan akrabnya di kampus, juga menuturkan bahwa tidak hanya pusat studi saja menjadi program prioritas ke depan, dikarenakan masih terdapat program prioritas seperti OLOS (one lecturer one Scopus), OSOS (one student one Sinta), Matur IBU, penguatan Instagram, dan FELISA (FEBI Electronic Letter Integrated Sunan Ampel). “FELISA juga turut akan diimplementasikan pada awal bulan di tahun 2023, saya berharap produk ini akan menjadi ikon administrasi di UIN Sunan Ampel Surabaya”, imbuh Sirajul Arifin.
Dr. Siti Musfiqoh, M.E.I. selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi, Umum, Keuangan, dan Pegawai menjelaskan bahwa serapan anggaran tahun 2022 ini sebesar 85, 14% (Rp. 1.054.789.025 dari Rp. 1.238.875.000). Walaupun demikian, capaian kinerja FEBI di tahun 2022 ini meningkat 1, 5?ri capaian kinerja tahun sebelumnya.
Baca juga:
Investasi Gerakan Pertumbuhan Ekonomi 2021
|
“Meskipun ada beberapa rupiah yang belum terserap, kinerja FEBI tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Asumsi saya dengan adanya dukungan sumber daya berkompeten di FEBI ini, tahun depan kami menargetkan serapan yang tercapai adalah di atas sebesar 90%”, ucap Siti Musfiqoh.
Penguatan program prioritas FEBI di tahun 2023 harus sejalan dengan visi dan misi Rektor. Hal ini dijelaskan oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Bapak Achmad Room Fitrianto, SE., M.E.I., M.A., Ph.D. Ke depan FEBI harus bisa berfikir kreatif tentang bagaimana mengembangkan aspek tri dharma, kerjasama, dan khususnya pada peningkatan pendapatan non UKT. “Kami sudah bergerak bersama beberapa lembaga mitra di tahun 2023, diantaranya misalnya dengan Dekopimwil untuk pendampingan KKN di koperasi, maupun pendampingan pada sertifikasi per koperasian. Hal tersebut tentu akan memberikan dampak pada pendapatan kampus non UKT”, tegas Achmad Room Fitrianto.
Bagaimanapun pendekatan pendampingan dengan pola kerjasama, akan saling menguntungkan dari kedua pihak. Selain itu, Pak Room menambahkan bahwa perlu ditingkatkannya pagu anggaran di tahun berikutnya, jika target Dosen harus memiliki publikasi di level internasional (Scopus).
“Dengan keterampilan Dosen kita yang sudah terbiasa publikasi Scopus, maka mereka juga akan bisa melakukan pendampingan kepada akademisi lain untuk berkolaborasi dan menciptakan peluang untuk mendapatkan pendapatan anggaran penelitian dari berbagai dana hibah”, ungkap Achmad Room Fitrianto. Dengan demikian, target lima ratus juta yang ditetapkan oleh kampus, bagi FEBI akan menjadi mudah. (MIJ)